KATA MEREKA AKU CUPU



“Hah? Serius ga seneng dangdut? Ga seneng SERA, SAVANA, woyo2, jogetan, TEMON HOLIC? Ndeso koe!”
“Gak doyan rokok, Alkohol? Hahahah! Kan enak banget, Norak lo! Gak gaul!”
“Masa ga pernah nonton musik Hardcore? Yg bener?!”
                Begitulah kira-kira komentar yang gue dapet ketika gue cerita kalo gue ga seneng SERA, savana, jogetan. Kalo sekedar musik nya sih gue suka. Ga pernah nonton musik HARDCORE, dan  gak suka ngerokok sama minum2 ber-Alkohol. Sok suci? Sok anak-baik-baik? Enggak. Gue nggak suka ajah, udah. Nggak perlu alasan lebih, kan?

Perlu? Oke. Gue kasih alasannya.

Gue nggak suka SERA, SAVANA, karena gue nggak suka tempat berisik, dengan musik yang kencang, banyak asap rokok bertebaran ditambah jogetan-jogetan yang nggak jelas yang Cuma mengundang keributan dan adu jotos. Itu dangdut apa tawuran, ha? Bahkan pertama kali denger yg namanya TEMON HOLIC gue kira itu adalah kumpulan fans nya TEMON. Eh taunya itu sebutan buat para mereka yang suka joget Damai Anti Mabuk (kata mbah gugel sih). Buat mereka yang suka SERA, SAVANA, TEMON HOLIC, apapun itu jenisnya, ya mungkin mereka happy dan menikmati berada di situ. Nggak masalah dan bukan urusan gue. Buat gue, kamar adalah tempat paling nyaman. Mulai dari nyanyi, galau, ketawa, nge game, nonton bokep, dengerin musik, semuanya bisa gue lakuin di kamar sendiri. Bosan? Ya ke bioskop, maen bareng temen, jalan-jalan, bawa laptop ke Telkom Center terus streamingan, download anime, bokep, movie, maen DOTA, FIFA ONLINE, nge-mall( Alfamart sama Indomaret) hahaha.
 Gue nggak suka minum alkohol, sesimpel karena gue minum Coca-cola ajah ga kuat. Terus katanya temen gue yang pernah minum rasanya tuh pahit dan nggak enak. Hidup gue tuh udah pahit, gue nggak butuh minuman yang rasanya 11-12 sama hidup dan kisah percintaan gue. Buat mereka yang doyan, ya biarin ajah, kan selera orang beda-beda. Daripada nelen yang pait, lebih baik nelen yang kentel-kentel amis manis putih gitu, lah.
Gue nggak pernah nonton musik Hardcore, ya gimana mau nonton Hardcore kalo musiknya ajah gue nggak ngerti. Gimana gue mao ngerti coba orang nyanyinya Cuma teriak” gak jelas gituh. Bahkan gue sempet bayangin, kan setau gue konser Hardcore tuh nyanyinya ga Lypsing kayak penyanyi ibukota disana, terus kalo vokalisnya nyanyi full 90 menit ancur mungkin pita suaranya. Terus band hardcore nya siapa juga gue  nggak tau. Gue tau band-band hardcore ya karena sering nongol di billboard spanduk di jalan gituh atau nggak sengaja denger lagunya di playlist temen gue. Gue gak pernah minat pergi ke sana Cuma demi keliatan gaul atau kekinian. Buat apa maksain pergi ke suatu acara kalo kita nya nggak suka? Mendingan juga Endank Soekamti daripada Hardcore. Kalo Endank soekamti mah musik nya enak, gue ngerti dan gue suka. Sempet nonton live performnya beberapa kali juga.
Ga ngerokok? Emang iya. Pada dasarnya gue emang ngga bisa ngerokok. Karna gue dari dolo dah punya prinsip “sak nakal-nakal ku, aku ra bakal ngerokok lan ngombe(alkohol). Lagian gue juga nggak nyaman dengan baunya, terus Menurut gue rokok tuh ga ada manfaatnya sama sekali. Cuma merusak tubuh, ngabis2in duit doang. Oh ya ada 1 manfaat dari ngrokok, mengurangi populasi masyarakat yg udah overload. Bahkan tiap gue deket orang yg ngerokok pengen banget rasanya bisikin di kupingnya “Mas kalo ngerokok mbok iya to asap nya di telen sekalian, ga usah di share ke temen lainnya yg ga ngerokok”. Cuma ya, gue nggak pernah mempermasalahkan temen-temen gue yang ngerokok selama mereka tau tempat. Toh, itu hak mereka.
Begitulah... Gue bukan tipe orang yang suka dengan gemerlapnya dunia malam (baca: anaknya ngantukan). Gue lebih suka dikamar, tidur, baca buku, manga, browsing, nonton anime, movie, bokep, ngemil, chattingan, nge-game. Pokoknya semua kegiatan yang bisa dijalani tanpa harus hangover keesokan paginya.
Kamu sama kayak aku? Tenang, nggak usah malu kalo diledekin cupu, nggak Gawl, nggak hitz. Nggak usah minder karena dianggap nggak hitz dan nggak kekinian. Nggak suka bukan berarti nggak tau, kan? Semua itu hanya soal ketertarikan. Nggak perlu maksain diri untuk menyukai sesuatu Cuma demi pengakuan dari sekitar, lebih baik kamu coba menggali hobi kamu yang lain, yang memang kamu nikmati banget saat melakukannya. Teman dan pengalaman itu bisa didapat di banyak tempat, dan berbagai cara. So, jangan menyiksa diri biar dipuji.
Dan buat kamu yang suka dangdut, sera, rege, hardcore, ngerokok dan minum (alkohol), ya lakukan aja kalo itu bikin kamu seneng. Dan Nggak perlu takut dibilang cewek/cowok nggak bener karena kamu sering nonton sera, hardcore, ngerokok, dan minum, selama kamu bisa menjaga diri. Nggak ada yg berhak menilai kamu dari hal yang kamu suka, tapi, pinter-pinterlah membentengi diri biar nggak terjerumus ke hal-hal buruk yang ngerusak masa depan dan hidup kamu.

Karena pada akhirnya, kamu yang menjalani, kamu yang merasakan, kamu yang menikmati. Orang-orang hanya  bisa menjudge dengan mulut usil mereka, tanpa bisa membayar semua tagihan kita.

SAYA SAYANG KAMU



                Mungkin bagi sebagian orang, bilang “aku cinta kamu” bukanlah hal yang penting, karena namanya cinta itu lebih baik dibuktikan lewat tindakan bukan Cuma omong doang. Tapi, ada pula sebagian orang yang menganggap bahwa perasaan itu selain dibuktikan , ya harus diungkapkan. Apapun itu, lakukanlah sepenuh hati.
Seperti saat ini....
                Saya mencintai kamu, dengan segala kekurangan yang ada di dalam dirimu. Saya tak peduli seburuk apapun kamu, segelap apapun masa lalumu, sehancur apapun keadaanmu kini. Fakta bahwa kamu pernah membuat saya keceewa begitu dalam, seketika termaafkan. Bodoh? Ya, itu saya.
                Saya pernah sedih, senang, tersenyum, tertawa terbahak-bahak karena kamu. Saya pernah sangat kangen, sangat benci, sangat marah pun kepada kamu. Dan kenyataan bahwa saya masih mencintaimu membuat saya menelan semua rasa itu tanpa mengeluh.
                Apakah cinta itu membuat seseorang buta dan tuli? Saya rasa tidak, karena cinta bukan penyakit. Buat saya, cinta saya kepada kamu hanya membuat saya menomorduakan logika. Saya masih bisa mendengar omongan buruk dari mulut orang lain tentang kamu, saya masih bisa melihat kamu melakukan kesalahan. Namun, saya tak pernah menghiraukan.
                Apakah membuktikan rasa cinta jauh lebih penting daripada mengungkapkannya? Buat saya sih nggak ada yang lebih penting, semua harus dilakukan dengan seimbang. Dia juga sesekali pengen denger saya bilang “aku cinta kamu”, dan saya juga meyakinkan dia bahwa semua itu bukan Cuma OMDO(Omong Doang). Bagi saya yang terpenting, jangan mengatakannya kalau kamu tidak sedikitpun merasakannya.
                Apakah cinta itu pamrih? Selalu. Mereka yang mencintai, selalu ingin dibalas cintanya. Mereka yang berjuang, ingin dilihat perjuangannya. Mereka yang hadir, ingin dihargai kehadirannya. Mereka ingin, namun, ketika mereka sadar mereka nggak bisa. Mereka harus ikhlas.
                Cinta itu seringkali bikin logika kalah sama hati, makanya banyak yang kadang terlihat nggak masuk akal. Sah-sah aja cinta banget sama orang, tapi ya coba renungkan, apakah dia pantas? Apakah kamu layak untuk dia? Apakah kamu yang diinginkan dia? Apakah dia juga punya rasa yang sama terhadap kamu? Banyak yang jawabannya “tidak”, tapi tetep aja masih keukeuh. Endingnya, ya sakit hati sendiri.