Mungkin
bagi sebagian orang, bilang “aku cinta kamu” bukanlah hal yang penting, karena
namanya cinta itu lebih baik dibuktikan lewat tindakan bukan Cuma omong doang.
Tapi, ada pula sebagian orang yang menganggap bahwa perasaan itu selain
dibuktikan , ya harus diungkapkan. Apapun itu, lakukanlah sepenuh hati.
Seperti saat ini....
Saya
mencintai kamu, dengan segala kekurangan yang ada di dalam dirimu. Saya tak
peduli seburuk apapun kamu, segelap apapun masa lalumu, sehancur apapun
keadaanmu kini. Fakta bahwa kamu pernah membuat saya keceewa begitu dalam,
seketika termaafkan. Bodoh? Ya, itu saya.
Saya
pernah sedih, senang, tersenyum, tertawa terbahak-bahak karena kamu. Saya
pernah sangat kangen, sangat benci, sangat marah pun kepada kamu. Dan kenyataan
bahwa saya masih mencintaimu membuat saya menelan semua rasa itu tanpa
mengeluh.
Apakah
cinta itu membuat seseorang buta dan tuli? Saya rasa tidak, karena cinta bukan
penyakit. Buat saya, cinta saya kepada kamu hanya membuat saya menomorduakan
logika. Saya masih bisa mendengar omongan buruk dari mulut orang lain tentang
kamu, saya masih bisa melihat kamu melakukan kesalahan. Namun, saya tak pernah
menghiraukan.
Apakah
membuktikan rasa cinta jauh lebih penting daripada mengungkapkannya? Buat saya
sih nggak ada yang lebih penting, semua harus dilakukan dengan seimbang. Dia
juga sesekali pengen denger saya bilang “aku cinta kamu”, dan saya juga
meyakinkan dia bahwa semua itu bukan Cuma OMDO(Omong Doang). Bagi saya yang
terpenting, jangan mengatakannya kalau kamu tidak sedikitpun merasakannya.
Apakah
cinta itu pamrih? Selalu. Mereka yang mencintai, selalu ingin dibalas cintanya.
Mereka yang berjuang, ingin dilihat perjuangannya. Mereka yang hadir, ingin
dihargai kehadirannya. Mereka ingin, namun, ketika mereka sadar mereka nggak
bisa. Mereka harus ikhlas.
Cinta
itu seringkali bikin logika kalah sama hati, makanya banyak yang kadang
terlihat nggak masuk akal. Sah-sah aja cinta banget sama orang, tapi ya coba
renungkan, apakah dia pantas? Apakah kamu layak untuk dia? Apakah kamu yang
diinginkan dia? Apakah dia juga punya rasa yang sama terhadap kamu? Banyak yang
jawabannya “tidak”, tapi tetep aja masih keukeuh. Endingnya, ya sakit hati
sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar